Friday, December 29, 2006

Tegakkan kepala...

"Saya pikir dia akan gagal mengeksekusi penalti. (Sebab) kepalanya tertunduk."
Itulah ucapan Gary Neville, kapten Man.Unuted, kepada Neil Lennon, kapten Glasgow Celtic mengomentari eksekusi yang akan dilakukan Louis Saha, striker MU, saat kedua tim bertemu di matchday 5 Liga Champions (21/11). Ucapan Neville terbukti. Tembakan Saha digagalkan Artur Boruc, kiper lawan. Akibatnya, MU kalah 0-1 di Hampden Park, kandang Celtic.
Bukan hasil pertandingan yang membuat pertandingan MU vs Celtic itu menarik. Tapi, ucapan Neville kepada Lennon. Apa hubungan antara kepala yang tertunduk dengan kegagalan penalti? Rasa percaya diri.
Kepala yang tertunduk menunjukkan rasa percaya diri orang itu sedang drop. Padahal, rasa percaya diri sangat dibutuhkan ketika seseorang dihadapkan dengan situasi penting. Dan, itu bisa saja terjadi tiba-tiba seperti yang dialami Saha. Sebegitu pentingkah rasa percaya diri dalam pertandingan sepak bola? Ya!
Ambil contoh kekalahan memalukan Birmingham dari Liverpool di perempat final Piala FA (20/3/06) lalu. Birmingham yang kala itu tampil sebagai tuan rumah, gagal memanfaatkan status. Dukungan puluhan ribu penonton tak membuat Birmingham tampil menyengat. Justru jadi bulan-bulanan Liverpool yang menyarangkan tujuh gol tanpa balas, 7-0 buat tim tamu. Lantas apa yang menarik? "Saya sudah bisa memprediksi kekalahan itu ketika para pemain masuk lapangan," jelas Andrew Leci, host siarang langsung Liga Inggris ESPN. "Para pemain Birmingham masuk dengan kepala tertunduk. Itu menunjukkan mereka sudah kalah sebelum bertanding. Mereka tak punya rasa percaya diri bahkan takut.Bandingkan dengan para pemain Liverpool yang terlihat percaya diri. Sorot mata mereka dingin dan fokus menatap ke depan."
Gesture ternyata memegang peran penting dalam pengambilan keputusan. Sikap kepala yang tertunduk memang mencirikan orang itu tak mempunyai rasa percaya diri dalam menghadapi cobaan yang ada. Kegagalan penalti Saha dan kekalahan telak Birmingham bisa dijadikan contoh dari lapangan hijau. Contoh yang bisa kita tiru dalam kehidupan sehari-hari.
Bangunlah rasa percaya diri itu. Jangan pernah takut ketika menghadapi apa pun tuntutan kehidupan. Jika memang hal itu disimbolkan dengan menegakkan kepala, lakukanlah. Tapi, tetap ingat batasan yang ada. Ingat, kita adalah bangsa Timur yang menjunjung tinggi norma kesopanan. Jangan karena kita menegakkan kepala, jadi lupa melihat ke bawah. Mending kalau hanya terpeleset lantaran tak hati-hati melihat jalan. Tapi kalau sampai enggan melihat ke bawah lantaran tak peduli dengan lingkungan yang ada, ini yang bikin rusak bangsa ini. Bikin berabe...
Ngomong-ngomong soal kepala, ternyata kepala kita tuh bisa berputar 270 derajat dari ujung ke ujung. Dan, cowok adalah golongan yang paling sering menolehkan kepala. Mau tahu kenapa? Sebab, daya jangkau mata cowok lebih terbatas dibandingkan mata cewe. Jadi, dengan jarak pergeseran kornea mata sama, cewe lebih luas melihat lingkungan sekitarnya. Itulah sebabnya mengapa kalau banyak cowo ketika ada cewe cakep atau seksi lewat, akan menolehkan kepala dan cewe selalu tahu ada cowo yang memerhatikannya kendati tatapan mata cewe itu lurus ke depan....
(27/11/06)

No comments: