Tuesday, February 27, 2007

Bali.. Oh Bali...


Setelah sekian lama, pertengahan Februari lalu saya berkesempatan kembali mengunjungi Bali, Pulau Dewata yang dalam beberapa dekade terakhir menjadi tempat tujuan wisata para pelancong dari mancanegara. Namun, ada yang berbeda dari saat pertama saya mengunjungi Bali sewaktu kelas 1 SD dengan yang terakhir kali ini. Bukan dari pembangunan infrastruktur yang semakin maju. Melainkan dari jumlah wisatawan yang semakin jauh berkurang.
Bom yang meletus dua kali di pulau itu tampaknya yang menjadi penyebab kemunduran itu. Saat pertama, saya menyalahkan pelaku pemboman itu. Terkadang juga terpikirkan bahwa yang menskenario ledakan itu adalah pihak barat yang sengaja ingin menghancurkan citra negeri ini. Namun, dari kunjungan terakhir ke Bali itu, skenario baru pencetus ledakan itu terpikirkan.

Siapa? Pemerintah Malaysia.

Begini dasar pemikiran saya. Imam Samudra atau Amrozi memang adalah (diduga) pelaku pemboman itu. Namun, siapa dalang di balik itu? Dr. Azahari dan Nurdin M. Top, keduanya adalah warga negara Malaysia.

Lantas, apa hubungannya dengan pemerintah Malaysia? Pariwisata.

Bisa saja, pemerintah Malaysia iri dengan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali. Karena itulah, demi menggalakkan pariwisata di daerahnya, Malaysia meminta dua orang itu untuk merencanakan pengeboman terhadap Bali. Dengan harapan, ada ketakutan dari negara-negara Barat untuk mengizinkan warganya berkunjung ke Bali. Sehingga, Malaysia yang secara teritorial merupakan tetangga Indonesia, "kecipratan" luberan wisatawan dari barat.

Ini baru anggapan saja. Bukan sebuah fakta atau aksioma. Namun, anggapan saya ini berdasar pada jumlah wisatawan barat yang datang ke Malaysia semakin bertambah - sejak kasus Bom Bali - seiring dengan penurunan jumlah wisman yang datang ke Bali.
Wallahualam....