Tuesday, January 2, 2007

Saddam Hussein


Innalillahi wa innailaihi ra'jiuun

Terlepas dari kejahatannya selama memimpin Irak lebih dari dua dekade lamanya, ada beberapa hal yang membuat Saddam tetap layak mendapat penghargaan.

Pertama, dia merupakan pimpinan dunia yang sangat ditakuti Amerika Serikat. Ketika dia memimpin Irak, siapa pun Presiden AS yang memimpin, selalu menaruh perhatian lebih terhadap Saddam. Dialah yang bisa menciptakan "keseimbangan" terhadap (sok unjuk) kekuatan Paman Sam setelah Uni Soviet runtuh.

Kedua, karisma. Karisma Saddam sangatlah luar biasa. Itu bisa ditunjukkan saat dia berbicara dengan tamu negara di istananya. Saddam adalah orang yang tak suka bicara dengan orang yang bertopang kaki. "Saddam sangat tidak suka tamu yang seperti itu," jelas Ali Alatas, mantan Menlu RI usai melakukan kunjungan negara ke Irak. Karena karisma Saddam-lah, kaki saat pertama datang, Ali Alatas sangatlah nervous.
Ketidaksukaan Saddam itu ada benarnya. Dengan karismanya, tamu yang datang bisa gugup. Bayangkan jika tamu itu bertopang kaki? Tentu akan terlihat kakinya bergoyang-goyang di hadapan Saddam. Melihat kursi yang sangat dekat. tentu goyangan kaki itu akan mengenai kaki Saddam. Tampaknya inilah alasan utama Saddam, tak suka tamu yang bertopang kaki :p

Karisma Saddam ternyata tak hanya dirasakan tamu yang langsung berhadapan dengannya. Hal itu setidaknya dibuktikan masyarakat Indonesia. Saat (alm) Tabloid Mingguan MONITOR mengadakan polling tokoh idola, Saddam berada dalam 10 besar. (Tapi anehnya, kok bisa ya Soeharto berada di peringkat teratas dan Muhammad SAW di posisi ke-10)

Turut berduka cita atas meninggalnya Saddam Hussein, mantan pimpinan militer dan pemerintahan tertinggi Irak.

1 comment:

Sri Nanang Heru Setiyono said...

Saya lebih berduka cita, keadilan yang katanya ditegakkan buat Saddam Husein tak lebih dari balas dendam politik. Keadilan telah lama mati di Iraq.